Sabtu, 11 Desember 2010

Mimpi Berlibur ke Negeri Khatulistiwa

4 komentar
       Liburan akhir tahun akan segera menanti, tujuan wisata kali ini kemana yah? Lagi asyik-asyik surfing di internet, mataku tertuju ke sebuah link blog bloggerborneo.com,  sebuah blog milik blogger  Kalimantan Barat. Wah, jadi ingat tentang pelajaran geografi waktu SMA dulu, Kalimantan Barat kan seingatku wilayahnya dilalui oleh garis lintang nol derajat bumi, tepatnya di Kota Pontianak. Selain itu salah satu sungai terpanjang di Indonesia, Sungai Kapuas, juga ada di wilayah ini. Aku pikir cukup unik juga berlibur di Kalimantan Barat.

       Akses menuju Kalimantan Barat cukup mudah. Jalur yang paling mudah dan cepat yaitu melalui udara, yaitu melalui melalui bandar udaranya, Bandar Udara Supadio yang berada kita-kira 17 km dari Kota Pontianak.

Iya, sudah aku putuskan!! aku akan berlibur ke Kalimantan Barat!!

       Hari ini aku packing-packing dulu, besok mulai berangkat. Penerbangan besok jadwalnya Bengkulu - Jakarta 09.15 AM terus Jakarta - Pontianak 11.00 AM. Ada banyak jadwal penerbangan menuju ke Pontianak, tinggal pilih sesuai waktu yang cocok. Cek lagi ah barang bawaanku: mulai dari pakaian, sapu tangan, ponsel, headset, tisu basah dan kering, obat-obatan, air mineral, peta dan dokumen perjalanan,  dompet, tiket dan surat-surat penting, dan lainnya, aku rasa sudah lengkap semuanya.

       Dan tiba juga hari ini, akhirnya sampai juga di Bandar Udara Supadio. Keren juga bandaranya, yang aku suka dari bandara ini adalah desain desain interior yang khas akan budaya Kalimantan Barat. I Like Indonesian Cultures...


       Sekarang waktunya untuk menuju ke tempat penginapan, disini tempat penginapan juga lengkap loh, untuk akses ke sana juga lebih cepat dan nyaman dengan menggunakan taksi.

       Ada yang banyak tempat yang ingin aku kunjungi di Kota Pontianak ini, sebelum menuju ke  Kota Singkawang, Kab. Pontianak, Kab. Sambas, Kab. Bengkayang, Kab. Landak, Kab. Sanggau, Kab. Sintang, Kab. Kapuas Hulu, Kab. Ketapang, Kab. Sekadau, Kab. Melawi,  Kab. Kubu Raya,  dan Kab. Kayong Utara.


#Tujuan Wisata di Kota Pontianak

Mesjid Raya Mujahidin Kota Pontianak

       Masjid Raya Mujahidin didirikan pada tahun 1974 di kota Pontianak. Yang menarik dari mesjid adalah kubah besar pada mesjid ini yang berbentuk limas segitiga kerucut. Setiap mata yang memandang pasti terkagum-kagum dengan keindahan akan salah satu tempat ibadah umat muslim ini.
 


       Arsitekturnya, warna yang berpadu padan dengan warna kesukaanku, warna hijau, sungguh serasi. Indah, mengagumkan, menyejukkan mata, keren deh pokoknya! Tidak heran kalo banyak yang ingin berkunjung Masjid Raya Mujahidin ini, baik untuk beribadah maupun hanya untuk sekedar melihat-lihat saja.

Tugu Khatulistiwa/Equator Moment
       
        
        Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument adalah ikon Kota Pontianak yang berada di Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat tepatnya di Tugu Khatulistiwa berada di Jalan Khatulistiwa, Kelurahan Siantan, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. 

       Banyak yang menarik dari tugu ini, tapi yang paling spesial jika tugu ini dikunjungi pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Karena pada tanggal-tanggal tersebut akan terjadi peristiwa titik kulminasi matahari atau peristiwa alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa sehingga tidak ada bayangan yang muncul pada saat diterpa sinar matahari. Peristiwa ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena selain hanya terjadi setahun 2 kali, selain itu peristiwa ini hanya terjadi di Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, Somalia, Equador, Peru, Columbia dan Brazil.

       Buat yang ada masalah dengan obesitas, aku ada sedikit bocoran. Katanya jika berada di daerah khatulistiwa ini pada bulan Maret dan September bisa langsing loh. Loh kok bisa? Dari info yang aku baca pada saat terjadi peristiwa kulminasi ini, gaya grafitasi bumi meningkat sehingga mempengaruhi berat benda-benda, sehingga otomatis bobot berat benda juga akan berkurang, begitulah kira-kira.


       Kemudian, mataku tertuju pada tulisan pada EVENAAR pada diameter lingkaran tugu, apa yah artinya? Karena penasaran buru-buru cari di internet, dan wajar sajalah aku tak tahu, ternyata itu adalah bahasa Belanda yang artinya khatulistiwa. 

       Untuk akses masuk ke tugu ini free alias gratis, tapi jika ingin mendapatkan sertifikat sebagai bukti pernah mengunjungi Tugu Khatulistiwa ini yang terdapat tanda tangan Walikota Pontianak, bisa didapatkan hanya dengan membayar biaya Rp 10.000 saja.


Masjid Jami` Sultan Abdurrahman Pontianak

       
       Masjid ini memiliki panjang dan lebar masing-masing 33,27 meter dan 27,74 meter. Keinginanku untuk pergi ke Masjid Jami` Sultan Abdurrahman Pontianak ini, lebih ke pesona historikalnya karena masjid ini merupakan masjid tertua dan terbesar di Pontianak. 


       Dari segi arsitektur, dipengaruhi oleh arsitektur Eropa. Namun ada desain khas Melayu dari masjid ini yaitu terdapatnya kolong di bawah lantai masjid ini. Yang menariknya lagi, masjid ini terletak di atas Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia.

       Masjid Jami‘ Sultan Abdurrahman ini lokasinya ada di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Hanya berjarak kira-kira 200 meter di sebelah barat Istana Kadriah.

       Dari masjid ini, aku dapat melihat aktifitas penduduk di sungai Kapuas. Perahu yang lalu lalang, persis seperti lalu lintas darat saja. Di sekitar masjid ini juga terdapat restoran terapung yang menyajikan menu makanan yang menarik dan menggugah selera. Melihat sekeliling air membuat berada mesjid ini terasa seperti berada di sebuah kapal pesiar yang besar yang siap mengarungi samudra.

Istana Kadriah Kesultanan Pontianak 


       Istana Kadriah adalah sejarah penting dalam pembentukkan Kota Pontianak. Pembangunan istana seluas 60 x 25 meter ini cukup lama yaitu berkisar antara tahun 1771 M hingga tahun 1778 M. Kira-kira 7 tahunanlah, lama juga yah?



       Bahan interior dari istana berupa kayu belian ini, serasi dengan halaman rumah yang luas dan tertata dengan baik. Kesan melihat istana ini, menunjukkan bahwa istana ini sangat  "welcome" sekali, terlihat dari bentuk depan yang luas yang memberikan ruang lapang untuk berkunjung ke istana ini. Intensitas budaya dan sejarah bersatu padu melalui ukiran-ukiran interior istana dan adanya  peninggalan sejarah berupa 13 meriam kuno buatan Portugis dan Perancis.

       Aku penasaran mengapa rumah adat tradisi melayu selalu menampilkan warna kuning di beberapa interior pentingnya. Kali ini di Istana Kadriah, warna kuning juga cukup mendominasi. Lalu apa sebernarnya arti filosofi warna kuning dari pandangan tradisi melayu ini yah? Aku baru tahu, ternyata warna kuning dalam adat melayu melambangkan sebuha kewibawaan dan ketinggian budi pekerti.

       Letak dari Istana Kadriah kira-kira 200 meter dari masjid kerajaan yang bernama Masjid Jami‘ Sultan Abdurrahman. Atau tepatnya berada di Istana Kadriah terletak di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kalo udah sampai ke Kelurahan Dalam Bugis, jangan takut tanya saja ke penduduk setempat dimana letak Istana Kadriah ini, karena penduduknya ramah-ramah kok ^^.







#Tujuan Wisata di Kota Singkawang
Pantai Pasir Panjang

 
Ini dia pantai yang cukup terkenal di dunia maya, yang aku tau berita pantai ini cukup banyak di-posting oleh para pengguna internet. Bahkan untuk lebih mempromosikan pantai ini, sudah ada loh paket terpadu bernama Taman Pasir Panjang Indah (TPPI). Pantai Pasir Panjang yang lokasinya di Kecamatan Tujuh Belas, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Setiap pantai punya keidahannya masing-masing, dia (pantai) nampaknya sangat piawai sekali memamerkan keindahannya, baik dari gerakan ombaknya, landscape laut yang sesayup tampak Pulau Lemukutan, Pulau Kabung, dan Pulau Randayan, serta masih banyak lagi karya alam pantai yang satu ini.


       
       Pagi-pagi atau sore hari paling enak melakukan aktifitas olahraga bersama teman atau kerabat dekat, atau sekedar bermain-main air pantai juga seru. Tentu akan menjadi momen yang tidak terlupakan. Banyak juga aktifitas hiburan dan tempat makan yang menarik bisa dicoba.

       Hal yang khas dari pantai tentu saja waktu matahari terbenam atau sunset. Sunset identik dengan suasana romantis, tenang, dan damai. Tidak aneh jika pantai ini tetap ramai dikunjungi di sore hari. Sungguh ELOK NEGERI KHATULISTIWA ini gumamku dalam hati.





#Tujuan Wisata di Kab. Sambas
Danau Sebedang


       Yang hobi memancing, wisata ke Danau Sebedang di Provinsi Kalimantan Barat ini bisa menjadi pilihan. Lokasinya tepat berada di Desa Sebedang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Danau yang konon menjadi tempat favorit dari para sultan Sambas ini, memang merupakan tempat yang menyuguhkan keindahan alam yang indah.


       Hutan tropis yang menjadi hal umum di negara tropis, juga tumbuh di sekeliling danau. Perpaduan warna hijau dan biru yang dominan sungguh menyejukkan mata. Keindahan ini bisa dinikmati secara dekat dengan menggunakan perahu, atau bisa juga duduk-duduk santai disekitar danau sambil menikmati makanan atau sambil seru-seruan bersama keluarga atau teman juga menyenangkan.

       Akses yang cukup mudah menuju Danau Sebedang ini, menambah nilai plus bagi objek wisata ini, yaitu dengan melalui jalur darat yang beraspal hitam rata. Di kala pagi, danau ini sungguh sejuk dengan mengalirnya udara pagi yang menyegarkan. Pemandangan danau, juga me-refreshkan kembali pikiran dan syaraf-syaraf mata yang lelah akibat rutinitas.


       Di kala senja, danau ini masih cukup ramai dikunjungi. Perpaduan warna menjadi dikala senja yaitu merah, biru dan hijau yang mendominan. Matahari sayup-sayup menghilang menandai akan berganti ke waktu malam. Tapi proses pergantian itu, menjadi momen yang indah untuk disaksikan mata secara langsung.


Istana Alwatzikhoebillah 


      Istana Alwatzikhoebillah terletak di Desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Dari Kabupaten Sambas kira-kira jraaknya 225 kilometer di sebelah utara dari Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Cukup rumit juga waktu pertama kali melafalkan nama istana ini, Istana Alwatzikhoebillah. Nama yang cukup rumit untuk diucapkan menurutku. Jadi penasaran bagaimana bentuk dari istana yang bernama rumit ini.




      Pembangunan istana ini relatif lebih cepat, hanya berkisar 2 tahunan yaitu pada tahun 1933-1935. Berbeda dengan Istanana Kadriah yang menghabiskan kurun waktu 7 tahun. Kalo menurut sejarahnya,  biaya yang dihabiskan untuk mebangun istana ini yaitu  kurang lebih 65.000 gulden. Berapa yah kalo dikonversikan ke rupiah sekarang?

      Oprek-oprek dulu biar tahu, dan akhirnya ketemu. Ternyata 1 USD = 2.65 gulden. Jadi, 65.000 gulden = 24528,301886792452830188679245283 USD. 1 USD = 9000 (kira-kira), 65.000 gulden = 220.754.716,98113207547169811320755 Rupiah. Horee, pintar juga matematikanya.
Tapi kalo sekarang uang segitu atau lebih, nggak sebanding dengan nilai sejarah dari istana ini. Jadi untuk pemerintah jangan dijual ke pihak lain yah istananya.. ^^.


      Lagi-lagi istana ini didominasi warna kuning. Sepertinya selain karena arti filosofinya, warna kuning memiliki aura estetika tersendiri bagi tradisi melayu. Baru sampai ke gapura pertama saja sudah disuguhi dengan estetika warna kuning yang cerah. Tapi dari kejauhan aku merasa ada unsur interior china dari istana ini. Tapi, mungkin hanya perasaan aku saja kali yah.

      Di bagian belakang alun-alun, aku melihat sebuah tiang seperti tiang kapal yang dikelilingi oleh tiga buah meriam dan disangga oleh empat tiang. Aku juga sempat penasaran apa makna filosofisnya, setelah tahu ternyata tiga meriam tersebut melambangkan tiga buah sungai yang terdapat di sekitar istana yang harus selalu dijaga. Empat tiang penyangganya melambangkan empat menteri sebagai pembantu sultan. Sedangkan dua tiang penyangga yang terletak di sisi kiri dan kanan tiang itu melambangkan bahwa dalam menjalankan roda pemerintahannya sultan selalu didampingi oleh ulama dan khatib. Dari filosofisnya ini, pemerintahan dari istana ini tidak ada MPR atau DPR, tapi pemimpinnya didampingi oleh ulama dan khatib. Tapi kenapa sekarang nggak dianut lagi yah di Indonesia? Tanya kenapa, kenapa juga harus dipertanyakan? -_______-'


      Dari segi tata letak, bangunan utama istana terletak di tengah-tengah dan memiliki ukuran paling besar. Di sayap kiri dan kanannya, terdapat bangunan pendukung yang terhubung langsung dengan bangunan utama istana. Bangunan sayap kiri dahulunya digunakan sebagai tempat untuk menjamu tamu-tamu kehormatan, sedangkan bangunan sayap kanan digunakan untuk mempersiapkan segala keperluan sultan dan keluarganya. Bagian dalam istana terdiri dari tiga ruangan, yaitu ruangan depan, tengah, dan belakang.




#Tujuan Wisata di Kab. Sintang
Taman Wisata Alam Bukit Kelam

 

       Meski bernama Bukit Kelam, namun obyek wisata ini tidak kelam seperti namanya. Dinamai demikian, karena di Bukit Kelam ini terdapat batu-batu yang berwarna hitam. Sama seperti bukit-bukit lainnya, bukit ini menawarkan pemandangan pepohonan dan udara yang segar hasil dari fotosintesis tanaman-tanaman yang ada di Bukit Kelam ini. Taman Wisata Alam Bukit Kelam ini terletak di Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.




Namun yang menjadi berbeda dari bukit-bukit lainnya yaitu adanya flora langka yang tumbuh disini, seperti meranti (shorea sp), bangeris (koompassia sp), tengkawang (dipterocarpus sp), kebas-kebas (podocarpusceae), anggrek (archidaceae), dan kantong semar raksasa. Ada juga si lucu beruang madu dan teman-teman faunanya yang juga cukup langkah antara lain, trenggiling (manis javanica), kelelawar (hiropteraphilie), dan alap-alap (acciptiter badios).


       Di Bukit Kelam ini, aku berkesempatan melihat Rumah Panjang (rumah tradisional suku Dayak) Ensaid Pendek dan Ensaid Panjang yang memiliki arsitektur khas. Unik dan lucu menurutku.

       Akses untuk mendaki puncak dari Bukit Kelam ini yaitu melalui sebuah tangga batu yang menuntun kita menuju ke atas, ketinggiannya kira-kira 90 meter. Setelah lelah mendaki, dari atas bukit ini kita bisa melihat Sungai Kapuas, Sungai Melawi, Kota Sintan, dan keindahan alam lainnya. Menyenangkan sekali, semua terlihat kecil-kecil seperti sebuah miniatur.


 Taman Wisata Alam Baning


       Selain ada wisata alam bukit kelam, ternyata ada juga yang namanya Taman Wisata Alam Baning. Hebatnya, taman wisata yang merupakan hutan tropis alami ini berada di tempat yang cukup ramai. Tepatnya di dalam wilayah Kelurahan Baning Kota dan Kelurahan Tanjung Puri, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Bagaimana bisa hutan seluas 315 hektar ini bisa berada di tengah kota? Inilah yang disebut eksotika di tengah kota.

       Beraneka ragam tanaman tropis seperti, seperti ramin (gonystilur bancanus sp), jelutung (diera lawii), resam (glyhenis linearis), rengas (gluta renghas sp), medang (litsea firma sp), mentibu (dacty locladusstenos), perepat (cambreto carpus rotundatus), bintangor (callophyllum inophylum), pulai (alstonia schoolaris), kempilik (quercus sp), tamang burung (eugenia sp), kantong semar, dan anggrek hitam.

       Ada pula dan faunanya seperti raja udang (halycon smyrnemsis), biawak (varanus salvator), punai (tretron vernaris), beo (gracula religiosa), cucakrawa (pycnonatus zeylandicus), musang air (cynogale bennetti), tupai tanah (larisous insignis), bajing terbang (peraurista elegans), kelasi, dan aneka jenis burung ada di Taman Wisata Alam Baning ini.

       Kicauan burung yang menyatu dengan hembusan angin segar, seakan menghipnotisku untuk lebih berlama-lama berada disini. Melewati sebuah jembatan kayu yang membelah hutan, menambah rasa ingin tahu untuk menelusuri seluk beluk hutan ini.




#Tujuan Wisata di Kab. Kapuas Hulu

Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS)


       Wisata komplit nan menarik, tidak lain dan tidak bukan adalah Taman Nasional Danau Sentarum. Dengan luas area sekitar 132.000 hektar, fasilitas menarik dibangun disini.

       Sama seperti taman wisata alam baning, disini juga ada flora langka, seperti tembesu/tengkawang (shorea beccariana), jelutung (dyera costulata), ramin (gonystylus bancanus), meranti (shorea sp.), keruing (dypterocarpus sp), kayu ulin/belian (eusideroxylon zwageri), pungguk (crateva religiosa), menunggau (vatica manunggau), putat (baringtonia acutangula), kayu tahun (carallia bracteata), rengas (gluta rengas), simpur (delenia excelsa), bintangur (callophylum spp), bungur (largestonia speciosa), kawi (shorea balangeran), dan ransa (eugeissona ambigua).  Ada juga fauna tropis, antara lain, bangau tongtong (leptoptilus javanicus), buaya (tomistoma schlegeli), monyet (macaca fasticularis), bekantan (nasalis larvatus) orangutan (pongo pygmaeus), lebah (apis andreformis), dan aneka jenis burung. Aku agak penasaran dengan fauna bekantan atau  dengan nama latin nasalis larvatus ini, setelah melihat ternyata fauna yang satu ini agak mirip monyet yah.

Air danaunya yang berwarna hitam kemerah-merahan juga menarik untuk diselidiki. Ternyata, warna tersebut muncul akibat pengaruh zat tannin yang berasal dari hutan gambut yang ada di sekitarnya. Tannin sendiri adalah zat yang berasal dari tumbuhan yang telah mati terendam air dan gambut. Zat ini tidak berbahaya, yang berfungsi untuk sedikit mengasamkan air sekaligus untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Menurut sejumlah ilmuwan juga, hutan gambut di taman nasional ini merupakan hutan gambut tertua di dunia.

Di danau sentarum, aku melihat banyak jenis ikan air tawar, katanya sih ada sekitar 265 spesies ikan yang ada dan hidup di danau ini. Mulai ukuran terkecil, seperti ikan linut (sundasalax cf. microps) yang berukuran sekitar 1—2 sentimeter dengan tubuh yang transparan laiknya kaca, sampai yang berukuran 200 sentimeter, seperti ikan tapah (wallago leeri). Ikan hias juga ada, seperti ikan ulanguli (botia macracantho) dan ikan arwana/siluk merah super (scleropages formasus). Yang paling pengen aku lihat adalah ikan ulanguli, nama latinnya itu loh yang lumayan keren menurutku.





#Tujuan Wisata di Kab. Ketapang
Wisata Pulau Sawi

 

       Kabupaten Ketapang terdiri dari gugusan 34 pulau kecil. Pemkab Ketapang menyebutkan bahwa pulau-pulau itu antara lain terdiri dari Pulau Bawal (pulau ini luasnya kurang dari 7500 ha) dan Pulau Gelam, Pulau Cempedak, dan Pulau Sawi (masing-masing mempunyai luas kurang dari 500 ha). 


       Pulau Sawi, namanya seperti sayur-sayuran. Namun, bukan sayur sawi yang ingin saya temui di pulau ini. Pulau Sawi atau sering dijuluki “Pulau Bidadari” ini, merupakan pulau yang berpotensi untuk menjadi wisata internasional yang terkenal bila diolah secara profesional dan secara kontinuitas. 


       Potensi wisata yang menarik adalah sumber daya lautnya, yang aduhai. Biota di laut Pulau Sawi adalah rumput laut, udang kipas, belangkas, penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, mutiara, dan beberapa jenis ikan.


       Di Pulau Sawi, aku dapat melihat air laut yang jernih, pasir putih yang menghampar, pemandangan ini sangat memikatku sehingga rasanya mata ini tak mampu untuk melepaskan pandangan. 


       Karena airnya yang jernih, aku bisa melihat ribuan ikan kecil yang berenang-berenang secara begerombol. Melihat ikan-ikan ini, aku jadi sedikit agak geli-geli. Ikan ini sungguh kecil dan banyak sekali.

Istana Muliakarta



       Nama Istana Muliakarta sendiri dikarena istana ini berada di dalam wilayah administratif Desa Muliakarta tepatnya di Desa Muliakarta, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia atau 10 kilometer dari pusat Kota Ketapang.


       Istana Muliakarta pertama kali dibangun oleh Pangeran Perdana Menteri yang bergelar Haji Muhammad Sabran. Istana yang dibangun dengan material kayu belian ini, juga didominan dengan warna kuning yang dipadu-padankan dengan warna hijau. Istana ini dari kejauhan seperti sebuah miniatur bangunan. Menurutku, bentuk dan padu-padan warnanya inilah yang membuat Istana ini mirip dengan sebuah miniatur replika bangunan.


       Bentuk gapuranya yang menarik dengan dominasi warna kuning, seakan mengajak siapapun yang berada diluar untuk meluangkan waktunya sejenak untuk singgah. Pertama kali meninjakkan kaki di Istana ini, sudah disambut dengan rerumputan yang apik dan rapih. 



       Di sebelah kiri akses masuk, terdapat sebuah menara seperti sebuah pos penjagaan. Sedangkan, di dalam istana, terdapat balai pertemuan (balairung), kantor tempat kerja sultan, dan tiga kamar.  Setiap langkah ketika menelusuri istana ini, adalah saat-saat yang tak mungkin terlupakan dengan mudahnya.







 #Tujuan Wisata di Kab. Pontianak
Istana Amantubillah


       Di Kalimatan Barat ini. banyak sekali istana sejarah yang dapat dikunjungi. Salah satunya yaitu, Istana Amantubillah dari Kesultanan Mempawah yang terletak di Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota Mempawah merupakan ibu kota Kabupaten Pontianak yang berjarak sekitar 67 kilometer di sebelah utara Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Arti nama dari istana ini sendiri adalah “aku beriman kepada Allah” yang merupakan kalimat dalam bahasa Arab. Dari namanya saja, kita sudah tahu bahwa istana ini merupakan istana Islam.


       Istana ini sempat juga mendapat musibah kebakaran pada tahun 1880 M. Meski demikian, kemudian istana ini dibangun kembali dan dapat kita sampai dengan saat sekarang.


       Dominan warna hijau dan warna kuning pada bangunana sejarah ini, sangat sedap dipandang mata. Apalagi ditambah lagi dengan nuansa hijau rumput dan pepohonan yang tumbuh disekitar Istana. Arsitektur Melayu melekat kuat pada bangunan ini, baik dari ornamen-ornamen, warna bangunan, dan tentunya benda-benda yang ada di dalam istana ini.


       Dari segi tata ruang bangunan, Istana Amantubillah terdiri dari tiga bagian. Bangunan utamanya terletak di tengah-tengah, sedangkan bangunan pendukungnya berada di sayap kanan dan kiri. Bangunan utama ini dahulunya merupakan tempat singgasana sultan dan permaisuri, serta tempat tinggal sultan beserta keluarganya. Bangunan sayap kanan istana dahulunya digunakan sebagai tempat mempersiapkan keperluan dan tempat jamuan makan keluarga istana. Sedangkan bangunan sayap kiri istana difungsikan sebagai pendopo istana. Bangunan tersebut dahulunya digunakan sebagai aula dan tempat mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan.


       Istana ini sungguh mencerminkan bangunan yang syarat akan kesejukkan. Bunga, pohon, dan rumput-rumputan di sekitar istana terpadu padan membentuk kemegahan istana yang natural. Ornamen Melayu, menambah konten historikal dari bangunan ini. Megah, natural, historikal adalah 3 kata umum yang cukuk untuk menggambarkan keistimewaan dari Istana Amantubillah ini.


#Tujuan Wisata di Kab. Landak

Masjid Djami' Keraton Landak


       Sejarah awal Masjid Djami‘ Keraton Landak ini yaitu pada masa pemerintahan Panembahan Gusti Abdulazis Kusuma Akamuddin (1895—1899) atau raja Landak ke-21. Dengan Luas 400 m2 ini, Masjid Djami‘ Keraton Landak ini berdiri kokoh sebagai situs bersejarah. Nuansa religius di dalam ataupun di luar masjid sangat kental sekali. 


       Sama dengan beberapa istana dan masjid lainnya di Kalimantan Barat, Masjid Djami‘ Keraton Landak memiliki konstruksi bangunan dengan unsur utama berupa kayu belian. Dengan empat pilar dari kayu dan atap sirap yang kayu belian, masjid ini sungguh menunjukkan kekokohan dengan sentuhan artistik yang menawan. Di setiap sudut masjid terdapat ornamen-ornamen ayat-ayat suci Al-Quran dan motif-motif khas Melayu. Meski tergolong sederhana, dengan warna dominan kuning muda dan biru muda yang merupakan perpaduan yang warna yang lembut membuat masjid ini enak dipandang sehingga betah untuk tinggal berlama-lama berada di masjid ini.


       Lokasi Masjid Jami‘ Keraton Landak berada di Jalan Pangeran Sancanata Kusuma, kompleks Keraton atau Istana Kesultanan Landak yang terletak di Desa Pedalaman, Kota Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.



#Tujuan Wisata di Kab. Sanggau
Keraton Surya Negara


       Keraton Surya Negara adalah situs sejarah yang merupakan peninggalan kerajaan yang dulu sempat menguasai daerah Sanggau. Menurut sejarah, kerajaan ini jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1887 yang ditandai dengan peperangan antara rakyat setempat dengan pihak Belanda.



       Wajar saja jika Belanda pada saat itu ingin menduduki kerajaan yang memiliki Keraton Surya Negara ini. Selain karena memiliki keraton yang bernilai seni tinggi, kerajaan ini jugalah yang memimpin daerah Sanggau pada saat itu. Secara tidak langsung, Belanda ingin menguasai seluruh kawasan Sanggau. Namun, itu tinggal sejarah yang harus tetap diingat dan peninggalannya harus dijaga sebagai bukti bahwa peristiwa sejarah itu benar-benar terjadi.


       Keraton yang berada di Kabupaten Sanggau ini, menerapkan arsitekur tradisi Melayu baik dari ornamen interior maupun warna dari keraton ini. Warna dominan tetap pada warna kuning, warna kebanggaan bagi tradisi Melayu.

Wisata Alam Pancur Aji

       
       Wisata yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Sanggau adalah wisata alam panjur aji. Wisata alam ini berjarak kira-kira 3 kilometer dari pusat kota atau sekitar 10 menit perjalanan melalui jalur darat. Wisata Alam Pancur Aji ini, cukup lengkap. Ada banyak keindahan menarik dari alam yang akan memanjakan mata.


       Yang paling ingin aku kunjungi adalah tentu saja air terjun Pancur Aji dan burung Enggang khas Kalimantan yang menjadi salah satu ikon logo VISIT KALBAR 2010. Seperti yang aku katakan sebelumnya bahwa wisata ini cukup komplit, ada tanaman kebun tengkawang, hutan tropis khas negara tropis, kebun binatang. Wisata Alam Panjur Aji juga menawarkan wisata pesona air pegunungan seperti sungai Merobu, Engkuli, bayu, Kenian, Setapang, Mongan dan Sungai Mawang. Jadi bisa lihat hutan, flora dan fauna, air terjun dan sungai yang dilengkapi beberapa fasilitas wisata. Komplit kan?


       Ketika memasuki wisata ini, mata ini sungguh terkagum dengan keindahan alam milik sang Pencipta ini. Udara sejuk, sesayup terdengar merdu suara kicau burung dan fauna lainnya serta suara air yang mengalir. Jika singgah ke Kabupaten Sanggau, jangan lupa untuk berkunjung ke sini yah! Atau bisa kunjungi juga beberapa wisata lainnya di Kabupaten Sanggau Ini.
  
Objek Wisata Kabupaten Sanggau
No.Tempat Wisata Alam
1.Air Terjun Pancur Aji di Kec. Kapuas
2.Batu Posok di Kec. Kapuas
3.Air Terjun Nopan di Kec. Kapuas
4.Danau Belimbing di Kec. Kapuas
5.Air Terjun Tekosing di Kec. Mukok
6.Air Terjun Embaloh di Kec. Mukok
7.Sumber Air Panas Sipant Lotup di Kec. Jangkang
8.Riam Domun di Kec. Bonti
9.Padong Pangeran Mas di Kec. Sekayam
10.Air Terjun Paonti Tapau di Kec. Entikong
11.Goa Tang Raya di Kec. Beduai
12.Air Terjun Embas di Kec. Noyan
13.Air Terjun Telogah di Kec. Noyan
14.Danau Lait di Kec. Tayan Hilir
15.Danau Terentang di Kec. Tayan Hilir
15.Gunung Tiong Kandang di Kec. Balai Batang Tarang


Tempat Wisata Budaya
1.Masjid Jami Sanggau di Kec. Kapuas
2.Makam Raja Sanggau di Kec. Kapuas
3.Keraton Raja Sanggau di Kec. Kapuas
4.Rumah Betang di Kec. Parindu
5.Rumah panca di Kec. Sekayam
6.Rumah Adat Betang di Kec. Beduai
7.Makam Raja Gusti Lekar di Kec. Meliau
8.Makam Panglima Pangsuma di Kec. Meliau
9.Rumah Betang Nek Bindang di Kec. Toba
10.Rumah Benda Pusaka Majapahit di Kec. Toba


Ada banyak kan? Jadi bingung kan mau kemana dulu..




#Tujuan Wisata di Kab. Kubu Raya
Wisata Pekong Laut


       Pekong (kelenteng) di tengah laut? Kok bisa yah? Ya tentu bisa, inilah yang menjadi salah satu wisata kebanggaan masyarakat Kabupaten Kubu Raya. Menurut cerita, ternyata pekong ini adalah satu-satunya di dunia yang berada di tengah laut.

       Warna merah menghiasi bangunan Pekong (kelenteng) yang tampak megah di tengah laut. Bangunan yang berada di kasawan Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ini konstruksi bangunannya juga menggunakan kayu belian (ulin) sama seperti bangunan bersejarah lain yang berada di wilayah darat Kalimantan Barat.

       Jika dipikirkan, aneh dan unik juga ada bangunan ditengah laut. Bangunan yang didirikan sejak tahun 1960-an ini, berjarak 4 kilometer dari muara Sungai Kakap. Perlu diketahui, bahwa pekong ini digunakan sebagai salah satu sarana ibadah bagi warga Tionghoa. Namun, pekong ini sekarang juga digunakan sebagai tempat memancing bagi yang hobi memancing.

       Selain berfungsi sebagai tempat wisata, bangunan Pekong ini juga menjadi petunjuk arah keberadaan muara Sungai Kakap bagi para nelayan ketika malam hari berupa penerangan yang ada pada Pekong ini.


       Ketika berada diatas Pekong ini, terasa seperti diatas sepuah kapal yang tak bergerak. Suara angin dan air yang berada di bawah Pekong ini bersatu padu, menciptakan sebuah harmoni yang enak di dengar. Lebih menyenangkan lagi bila menikmati suasana seperti ini sambil menyantap makanan dan minuman khas Kalimantan Barat.



#Tujuan Wisata di Kab. Melawi

Wisata Bukit Matu'


       Bukit Matu’ merupakan potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Melawi. Wisata alam ini terletak di salah satu ruas sisi jalan lintas menuju Kotau Nanga Pinoh baik dari arah Kota Pontianak maupun arah Kota Sintang. Keindahan alam bukit yang natural, tidak akan pernah terlupakan.

       Wisata Bukit Matu' ini tidak hanya seputar wisata hutan atau bukit yang jenis tanaman di antaranya Macaranga ( tumbuhan perdu merambat ). Ada juga bentuk agrowisata ( wisata kebun ) di bawah Bukit Matu' ini. Fasilitas yang disediakan pun juga sudah cukup lengkap antara lain : hotel, penginapan, cottage, restoran dan rumah makan yang berada di dekat lokasi wisata tepatnya di Nanga Pinoh dan Belimbing. Disini juga cocok untuk berbagai jenis olahraga seperti panjat tebing, bersepeda, dll.




       Bukit Matu’ ini memiliki ketinggian sekitar 690 m, dari ketinggian itu banyak sekali pemandangan alam yang sekitar dengan objek-objek yang terlihat terlihat kecil.


     
#Tujuan Wisata Kab. Bengkayang

Pantai Kura-Kura


       Pantai Kura-Kura, nama pantai yang unik dan patut dikunjungi. Ada banyak wisata pantai di Kalimantan Barat, namun pantai ini cukup menarik perhatianku. Untuk menuju pantai ini, kira-kira 45 menit dari pusat kota Singkawang.  Di tepi pantai, aku dapat melihat pohon pinus yang berjejer rapi dan indah.


       Disini ada sebuah bukit yang cukup tinggi menurutku,  dari sini dapat terlihat pemandangan pantai yang sangat indah. Terlebih lagi pemandangan matahari terbenam dari atas bukit ini, sungguh menarik. Ini tidak akan mudah terlupakan dalam memori ingatan. Keindahan pantai yang telah banyak dikunjungi wisatawan ini, sungguh menarik dan membuat hati lebih tenang dan puas akan keindahan pantai yang ditawarkan.


       Sesuai dengan namanya, pantai ini memang dihuni oleh spesies kura-kura atau spesies kerabatnya. Semuanya masih terlihat alami, kura-kura bertelur dan bolak-balik untuk berenang. Ada juga spesies sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus yaitu penyu yang hidup disini. Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang muemberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari.





#Tujuan Wisata di Kab. Sekadau

Air Terjun Sirin Punti



       Air Terjun Sirin Punti, sangat indah dan menyegarkan. Air terjun nan megah ini berada terletak di Hulu Sungai Taman Kampung Sangke, Dusun Kelampuk, Desa Meragun, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau. Jika dari ibu kota Kecamatan Nanga jaraknya kurang lebih sejauh 12 kilometer.


       Air Terjun Siring Punti yang ketinggiannya lebih dari 20 meter ini, dikelilingi pepohonan hijau yang berdiri kokoh. Batu-batu besar juga menghiasi air terjun yang indah ini. Airnya sungguh segar ditambah lagi dengan udaranya sekitar yang juga segar. Ini adalah wisata alam yang patut dikunjungi bagi yang menyukai wisata air yang natural.





#Tujuan Wisata di Kab. Kayong Utara
Pantai Pasir Mayang



       Pantai Pasir Mayang adalah pantai yang berada di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Tepatnya berada di Dusun Sui yang berjarak kira-kira 8 kilometer dari Kota Sukadana. Secara geografis, Pantai Pasir Mayang memiliki kelandaian yang cukup baik yaitu lebih dari 5% dengan kondisi permukaan yang berdataran rendah.

       Dari bibir Pantai Pasir Mayang dapat terlihat sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Elang. Gelombang di pantai ini cukup stabil dan lebih tenang. Mungkin karena terdapat Pulau Elang yang menghalau gelombang dan terpaan angin yang menuju Pantai Air Mayang ini.


       Sedangkan jenis pasir dari pantai ini berwarna putih kecoklatan yang juga bercampur batu-batu kecil di beberapa tempat. Jadi disarankan untuk memakai alas kaki ketika berkunjung ke Pantai Mayang ini.

       Kondisi alam di pantai ini masih sangat natural sekali. Di bibir pantai terdapat pepohonan kelapa yang berdiri kokoh. Dengan warna pasir yang putih kecoklatan pada pantai ini, menambah variasi jenis pantai yang ada di provinsi Kalimantan Barat.

***

       Di sela perjalanan tentu saja tidak kelewatan untuk mencicipi makanan khas Kalimantan Barat, yang sedang aku ingin coba adalah bubur pedas, pisang goreng, dan es lidah buaya. Yang aku suka dari bubur pedas  karena komposisinya yang berasal dari bahan-bahan yang sehat. Pisang gorengnya juga khas karena bahan baku pisangnya berupa pisang gepok atau pisang nipah yang kandungan kadar airnya sedikit sehingga setelah digoreng tidak terlalu lembek. Sedangkan minuman penutup es lidah buaya sungguh menyegarkan, kental dan kenyal, serta warnanya yang hijau juga sejuk dipandang mata. Pokoknya semuanya enak deh.




       Lagi enak menyantap makanan lezat ini, tiba-tiba aku tersadar, wah ternyata aku hanya bermimpi. Mungkin karena terlalu capek mengerjakan tugas, jadi ketiduran di meja komputer. Tapi mimpi ini sungguh menarik, sungguh ELOK NEGERI KHATULISTIWA itu, jadi ingin benar-benar liburan kesana..

***

Add. Note : Tulisan ini diikutkan dalam BORNEO WRITING CONTEST 2010 DENGAN TEMA ELOK NEGERI KHATULISTIWA dengan tema ELOK NEGERI KHATULISTIWA. Tulisan ini berisi sekilas wisata yang ada di Kalimantan Barat, sebenarnya ada ratusan wisata yang ada di Kalimantan Barat baik wisata sejarah, wisata alam, wisata kuliner, dan jenis wisata lainnya yang terbagi di Kabupaten dan Kota. Selain itu, ada banyak acara-acara adat maupun agenda pemerintah yang juga menjadi daya tarik dari negeri khatulistiwa ini. Melalui tulisan ini, saya harap bisa ikut mensukseskan dan mewujudkan VISIT KALBAR 2010.



PIHAK SPONSOR KONTES

LINK REFERENSI DAN GAMBAR :       



older post