Sabtu, 16 Januari 2010

Cinta Pertama

Suara jangkrik yang menyelimuti malam yang penuh kesedihan bagi Chacha. Dia tak dapat lagi melihat senyum manis dari seorang yang sangat disayanginya. Hari ini, adalah hari terakhir dirinya bertemu dengan kakaknya, Samuel. Dahulu, biasanya di hari-harinya Chaca selalu tersenyum, tapi kini hanya ada air mata yang mengalir deras dari matanya. Kenangan manis dengan Samuel membuat kesedihannya berlarut-larut. Dia membayangkan bagaimana hari-hari yang akan dilaluinya tanpa kakaknya itu. Dia hanya tinggal sendiri, orang tuanya selalu pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis. Dapat dihitung dengan jari, berapa kali orang tuanya itu pulang kerumah. Tak akan ada lagi yang memasakkan makanan untuknya, bersendau gurau dengannya, dan menemaninya di rumah yang super besar itu. Ternyata kesedihan ini, tak hanya dirasakan oleh Chaca. Dia melihat seorang perempuan berjilbab yang ikut merasakan kesedihan yang sama, air matanya berlinangan bagaikan air sungai yang mengalir deras.
Tiba-tiba mata Chaca tertuju pada secarik kertas yang lusuh dan penuh dengan darah ditangan perempuan berjilbab itu. Dengan segera Chaca menghampirinya. “Maaf Anda siapa ya? Boleh lihat surat itu?” “Saya Rona, boleh ini ...” Chaca langsung menyambar surat dari tangan Rona dan segera membaca isi surat itu. “ Dari dulu aku menyimpan perasaan ini, perasaan yang tak pernah hilang dari hatiku. Aku mulai merasakan perasaan ini, ketika kita bertemu dan berkenalan setahun yang lalu di ulang tahun sekolahku. Sejak itu, aku mulai sering mengikutimu dan berusaha untuk jadi sahabatmu. Tapi sebenarnya, aku berbuat itu agar akau dapat selalu melihat wajahmu. Mungkin dulu, aku bisa menahan perasaan ini. Tapi sekarang, aku tak mungkin bisa. Hanya lewat surat ini aku bisa mengungkapkan isi hatiku, semua yang aku rasakan terhadapmu. I LOVE YOU, Rona Kamu mau kan terima aku, jadi cinta pertamaku??? Jika kamu mau terima aku, hari ini aku tunggu kamu restaurant yang biasa kita kunjungi. Tapi, kalo kau menolak cinta aku, kamu tinggal sms aku aja sebelum jam 9 malam. By. Samuel” Air mata Chaca semakin deras, ternyata hari ini adalah hari yang sangat berharga bagi Samuel dan Rona. Tapi sayangnya mereka belum sempat bertemu dan saling mengungkapkan isi hati. Samuel belum mendapatkan jawaban dari cinta pertamanya itu, sedangkan Rona belum sempat mengungkapkan rasa sayangnya kepada Samuel. Tapi dalam hati Chaca yakin, pasti Rona akan mendapatkan cinta yang lebih dari kakaknya itu dan Samuel tenang berada disana.
*****
Tiga bulan telah berlalu lepas dari rasa berkabung. Untuk menghilangkan rasa sedih, Chaca berniat untuk pindah ke luar kota dan memulai hidup yang baru. Hari ini, adalah hari pertama Chaca di sekolah yang baru. Seperti siswa baru lainnya, Chaca memperkenalkan dirinya ke depan kelas. Hari pertamanya, berjalan dengan baik dan tanpa gangguan. Dan temen sebangkunya juga lumayan baik walaupun kadang-kadang agak error. Dari 36 siswa yang ada di kelasnya, ternyata hanya Keszia yang jadi temannya yang paling the best. Selain sebagai teman sebangku yang baik, dia juga dipercaya sebagai tempat curhat. Mulai dari masalah yang kecil sampai yang paling gede, pasti Chaca curhatin sama Keszia. Suatu hari, Keszia di tembak sama cowok, Ady. Cowoknya lumayan cakep, pintar, perhatian lagi. Boleh dibilang cowok idamanlah pokoknya. Spontan, Keszia langsung terima tawaran si doi buat pacaran. Coz dia kan juga suka sama doi. Semenjak mereka berdua pacaran, Cacha mulai dicuekin sama Keszia. Abis Keszia kan sibuk pacaran, maklumlah baru pacaran. Keaadan ini makin lama bikin Chaca sebel banget, dulu sich Keszia selalu kasih nasehat kalo Chaca lagi ada masalah. Tapi kini, mana mungkin mau curhat, ketemupun jarang. Paling kalo ketemu, cuma ngebahas soal PR dan tugas-tugas sekolah lainnya.

*****

Hari ini, Chaca heran kenapa temannya yang satu itu nggak pergi kemana-mana dan duduk diam kayak ayam sakit. Dan tiba-tiba Keszia menangis, dan kejadian itu tambah bikin Chaca bingung. “Kenapa Kes, ada masalah? Kalo ada masalah cerita dong...” Denger kata-kata itu, spontan aja Keszia langsung memeluk Chaca. Dan dengan panjang lebar, Kesziapun menceritakan semua masalah asmaranya kepada Chaca. “Apa Ady selingkuh! Sama siapa, Kes?” “Sama Karina anak X A. Dan aku juga udah mutusin untuk mengaikhiri hubungan kami berdua.” Chaca dapat bernapas lega, keputusan yang ambil sobat karibnya itu adalah keputusan yang baik. Walaupun dia cinta pertama kita, pasti kita dapat melupakannya. Teringat dengan kata itu, keadaan mulai berbalik. Sekarang malah Chaca yang menangis dan memeluk Keszia. Rupanya Chaca teringat dengan Rona, cewek yang merupakan cinta pertama kakak satu-satunya itu. Pasti perasaan sakit yang dirasakan Rona lebih sobat karibnya. Dan Chaca berharap, Rona dapat melupakan Samuel dan lepas dari kesedihan. Hari itu, pokoknya hari yang super menyedihkan bagi mereka berdua. Karena yang satu sedih teringat masa lalunya, dan yang satu lagi sedih karena putus cinta.

*****

Seperti biasa, Chaca pergi pagi-pagi sekali. Maklumlah Chaca dikenal sebagai anak yang rajin supel, baik hati, suka menolong, dan suka menabung. Betapa terkejutnya Chaca dengan tulisan yang ada di papan tulis. “Cha, aku suka kamu. Kamu mau kan kadi cewekku? Kalo kamu terima cinta aku temui aku di kantin sekolah.. by. Razki” Keszia yang datang dengan tampang ngantuk itu, langsung disambar oleh Chaca. “Gila Kez, aku ditembak sama Razki. Gimana Kez?? Tampang ngantuk Keszia berubah 180 derajat. Temannya itu, ditembak sama cowok super. Maksudnya cowok yang super cakep, super kaya, super pinter, super perhatian, super baik, dan super setia. Awalnya Chaca ingin menolak tawaran Razki, tapi karena desakan Keszia, Chacapun menerima cinta Razki dan menobatkannya sebagai cinta pertama. Di awal pacaran, Chaca terlihat masih cuek sama Razki. Namun lama-kelamaan hati cewek cantik itu luluh juga hatinya. Kini mereka mulai sering jalan bareng, dan sama seperti Chaca dulu, Kesziapun mulai dicuekin. Tapi, Chaca sadar betul jasa temannya itu dan dia berjanji tak akan melupakan sohibnya itu apalagi mengabaikannya. Oleh karena itu, Chaca tetap saling curhatan jalan bareng dan berbagi cerita dengan Keszia sama seperti sebelum pacaran.

*****

Dua tahun telah berlalu, tak terasa pengumuman kelulusan telah di depan mata. Dan untungnya Razki, Chaca, dan Keszia dapat lulus dengan nilai yang terbilang baik. Chaca pernah berkomitmen pada Razki, jika mereka tidak bersama lagi di satu universitas. Maka Chaca akan memutuskan hubungan yang dijalaninya selama dua tahun itu. Ternyata keajaiban cinta, mewujudkan keinginan mereka. Chaca dan Razki dapat bersama-sama lagi di satu universitas. Dan untungnya lagi sohibnya, Keszia juga bersamanya lagi di satu universitas. Chaca bersyukur, cinta pertamanya tak berakhir seperti cinta pertama Keszia dan Ady serta Samuel dan Rona. Dan cinta pertamanya, Razki, tetap setia dan perhatian terhadapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

>>>> Apa Komentar Anda?