Kamis, 04 Februari 2010

Danau Dendam Tak Sudah, Punya Arti Beda

Black In News - Danau Dendam Tak Sudah atau yang sering disingkat dengan DDTS, sekilas memang terdengar asing dan penuh misteri. Namun kenyataannya berbeda, Danau yang merupakan Cagar Alam Danau Dusun Besar ini memiliki keindahan alam yang sama sekali tidak tercermin dari nama danau ini.Nama Dendam Tak Sudah sendiri, memiliki dua versi cerita yang tersebar di masyarakat Bengkulu.

Versi pertama, dahulu kala ada sepasang insan manusia yang berjanji untuk tetap setia hingga akhir hayat. Namun ternyata, janji tersebut tidak dapat terlaksana karena orang tua dari si gadis tidak setuju dengan hubungan mereka. Dan kemudian, orang tuanya menjodohkan dirinya dengan laki-laki lain. Si gadis menolak dan memutuskan untuk terjun ke danau dalam bersama cinta sejatinya.

Versi Kedua, pada masa kolonial Belanda, dibuat dam di sekitar danau agar air danau tidak meluap dan memudahkan proses pembuatan jalan. Namun, pembangunan dam tidak sepenuhnya selesai, sehingga masyarakat sekitar memberi danau ini nama "Dam Tak Sudah" (dam yang tidak selesai) dan kata "Den" hanyalah sebuah tambahan agar nama terkesan misterius dan mengundang rasa ingin tahu.

Danau Dendam Tak Sudah ini terletak di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, kira-kira 6 km dari pusat kota.















Dengan pemandangan lansekap Bukit Barisan, tentu saja samgat menyejukkan mata. Yang paling menarik perhatian adalah tumbuhan Anggrek Air (Vanda hooke riana) yang tidak terdapat di daerah lain.

Di pinggir danau terdapat tempat yang lumayan nyaman untuk menikmati pemandangan danau ini.

















Namun, yang cukup memprihatinkan yaitu pembalakan liar hutan sekitar danau sehingga daya tampung air menjadi berkurang, fasilitas wisata air yang belum memadai, serta masalah sampah yang belum sepenuhnya ditindak lanjuti. Namun diharapkan kedepannya, Danau Dendam Tak Sudah ini menjadi tujuan yang menarik hati penikmat wisata alam. (hdr, black community)


Salam Djarum Black!
Handrie Noprisson, Teknik Informatika Universitas Bengkulu.

0 komentar:

Posting Komentar

>>>> Apa Komentar Anda?