Black In News - Profesi guru sering kali dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Banyak orang lebih terkagum-kagum dengan profesi-profesi kalangan atas seperti profesi pengusaha, pejabat tinggi, dll. Padahal guru sebagai tenaga pendidik anak bangsa memilik peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa.
Sedikit mengulik sejarah tentang serangan bom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. Tepatnya, serangan bom "Little Boy" di kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus '45 dan hanya berselang beberapa hari saja, serangan bom "Fat Man" ditujukan untuk kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus '45. Yang menarik, menurut cerita bahwa hal pertama yang ditanyakan oleh seorang kaisar Hirohito adalah "Berapa jumlah guru yang masih hidup/selamat?". Padahal dari sekitar 220.000 korban meninggal akibat penjatuhan bom di 2 kota besar tersebut, ternyata yang lebih diharapkan untuk tetap bertahan hidup adalah seorang guru. Sebegitu besarnya pengaruh guru bagi kebangkitan Jepang dari keterpurukan. Dan hasilnya? Anda dapat membayangkan sendiri seberapa pesatnya kemajuan negara matahari terbit saat ini.
Namun, di Indonesia guru kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Dari segi gaji, guru Indonesia masih terbilang kurang cukup dan bila dibandingkan dengan negara lain gaji guru masih dibawah rata-rata. Ini memicu para guru untuk mencari penghasilan tambahan di luar profesinya sebagai guru, bahkan ada yang menjadi seorang pemulung. wew! Akibatnya, konsentrasi mengajar guru terbagi-terbagi dengan hal-hal yang lainnya.
Selain itu, menurut saya, pemerintah harus lebih giat memberikan suatu pelatihan berkala pada guru untuk meningkatkan kualitas intelektual maupun cara mengajar. Ini merupakan hal yang perlu dipertimbangkan, karena untuk mencetak generasi-generasi berintelektual tinggi tentu saja diperlukan seorang pembimbing yang berintelektual tinggi pula. (hdr, black community)
Salam Djarum Black!
Handrie Noprisson, Teknik Informatika Universitas Bengkulu.
0 komentar:
Posting Komentar
>>>> Apa Komentar Anda?