Black In News - Perdagangan bebas antara China dan Indonesia menuai beberapa kontroversial. Ada yang mendukung dan ada juga yang menolak terang-terangan. China merupakan salah satu deretan negara yang tangguh dari berbagai macam sektor. Jika dibandingkan dengan Indonesia, maaf saja, tentu tertinggal sangat jauh sekali. China menguasai banyak sektor mulai dari elektronik hingga sampai produk tekstil. China memang nampaknya tidak pernah menyianyakan sebuah kesempatan yang ada di depan mata. Setiap potensi yang mereka (China) miliki akan dimanfaatkan se-efektif mungkin agar hasil yang didapatkan juga maksimal.
Indonesia, Indonesia adalah negara yang bergelimpangan potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Namun, yang sangat disayangkan Indonesia tetap saja menjadi negara makmur tertinggal. Coba pikirkan apalagi kekurangan dari negara makmur yang satu ini. Wisata Alam, Wisata Sejarah, Wisata Kuliner? Kebudayaan? Barang Tambang? Semuanya super komplit di Indonesia. Namun yang paling membuat Indonesia semakin "kebanting" dengan China yaitu dalam hal industri.
Menurut saya, untuk menghadapi pasar bebas ini, nampaknya industri-industri khususnya industri kecil perlu menyusun strategi yang lebih baik dan jitu. Masalahnya, produk China memiliki kualitas diatas rata-rata produk Indonesia kebanyakan. Dan juga dari segi harga, tentu saja produk China akan semakin terjangkau bagi masyarakat Indonesia yang berkecukupan namun sangat konsumtif semenjak diberlakukannya pasar bebas ini. Pemerintah juga harus membantu para "pejuang industri" ini agar dapat bersaing dengan "penjajah industri" negara lain. Mungkin dengan cara bantuan modal dan pelatihan mutu SDM secara berkala. Dan untuk "pejuang industri" jangan pernah menyerah dan teruslah berjuang dengan tekun serta ulet. Semangat! (hdr, black community)
Salam Djarum Black!
Handrie Noprisson, Teknik Informatika Universitas Bengkulu.
0 komentar:
Posting Komentar
>>>> Apa Komentar Anda?